Liam Delap dan Kutukan Nomor 9 Chelsea: Titik Akhir atau Awal Legenda Baru? – Nomor punggung 9 di Chelsea telah lama menjadi simbol harapan sekaligus momok bagi para penyerang. Sejak era Premier League, angka ini seolah membawa beban tak kasatmata—menghantui siapa pun yang mengenakannya. Kini, giliran Liam Delap, striker muda berusia 22 tahun, yang mengambil tantangan besar ini. Apakah ia akan menjadi akhir dari kutukan tersebut, atau justru membuka babak baru dari cerita kelam nomor 9 di Stamford Bridge?
Warisan Kutukan: Dari Torres hingga Lukaku
Sejarah mencatat bahwa banyak pemain top gagal bersinar dengan RTP Spaceman nomor 9 di Chelsea. Fernando Torres, yang didatangkan dari Liverpool dengan rekor transfer £50 juta, lebih dikenal karena kegagalannya mencetak gol daripada kontribusinya. Mateja Kezman, Chris Sutton, Steve Sidwell, hingga Romelu Lukaku juga masuk dalam daftar panjang pemain yang tak mampu memenuhi ekspektasi saat mengenakan angka ini.
Bahkan pelatih seperti Thomas Tuchel pernah menyebut nomor 9 sebagai “terkutuk.” Tak hanya striker, gelandang dan bek pun pernah mengenakannya—menandakan betapa tak populernya angka ini di antara para penyerang Chelsea.
Liam Delap: Latar Belakang dan Perjalanan Menuju Stamford Bridge
Lahir dari darah sepak bola—putra dari mantan bek Manchester City Rory Delap—Liam tumbuh dengan naluri menyerang yang tajam. Setelah menimba ilmu di akademi Manchester City, ia sempat dipinjamkan ke beberapa klub sebelum bersinar bersama Ipswich Town di musim 2024/2025. Meski Ipswich terdegradasi, Delap mencetak 12 gol, termasuk brace ke gawang Aston Villa dan satu gol plus assist saat mengalahkan Chelsea.
Performa impresif itu menarik perhatian banyak klub besar. Namun, Delap Mahjong memilih Chelsea, klub yang memicu klausul pelepasannya senilai £30 juta, dan langsung mengikatnya dengan kontrak enam tahun. Keputusan ini bukan hanya soal karier, tetapi juga tentang keberanian menghadapi sejarah.
Debut Menjanjikan di Piala Dunia Antarklub
Delap melakoni debutnya dalam laga pembuka Piala Dunia Antarklub 2025 melawan LAFC. Meski hanya bermain selama 15 menit, ia langsung mencatatkan satu assist untuk gol Enzo Fernandez yang mengunci kemenangan 2-0. Aksi tersebut menjadi sinyal awal bahwa Delap tak gentar menghadapi tekanan besar.
Pelatih Enzo Maresca, yang pernah bekerja sama dengan Delap di akademi Manchester City, menunjukkan kepercayaan penuh. Ia menyebut Delap sebagai “calon striker masa depan Inggris” dan yakin bahwa pemain muda ini bisa mematahkan kutukan nomor 9.
Apa yang Membuat Delap Berbeda?
Beberapa faktor yang membuat Delap berpotensi mengakhiri kutukan:
- Mentalitas kuat: Berani memilih nomor 9 di usia muda menunjukkan kepercayaan situs slot bet 200 diri tinggi.
- Koneksi dengan pelatih: Hubungan erat dengan Maresca bisa mempercepat adaptasi dan pengembangan taktik.
- Gaya bermain modern: Delap bukan hanya target man, tetapi juga mampu bergerak dinamis, menekan lawan, dan menciptakan ruang.
- Pengalaman di liga keras: Bermain di Championship dan Premier League bersama tim papan bawah membentuk karakter tangguh.
Persaingan di Lini Depan Chelsea
Delap tidak datang untuk menjadi pelapis. Ia akan bersaing langsung dengan Nicolas Jackson, yang tampil inkonsisten musim lalu. Dengan jadwal padat dan ambisi Chelsea untuk kembali ke papan atas, rotasi akan menjadi kunci. Jika Delap mampu memanfaatkan menit bermainnya, bukan tidak mungkin ia menjadi pilihan utama.
Kutukan atau Kesempatan?
Nomor 9 di Chelsea bukan sekadar angka. Ia adalah simbol ekspektasi, tekanan, dan sejarah slot qris gacor. Namun, bagi Delap, ini adalah kesempatan untuk menulis ulang narasi. Jika ia berhasil, bukan hanya kutukan yang akan berakhir, tetapi juga lahirnya legenda baru di Stamford Bridge.
Penutup: Babak Baru Dimulai
Liam Delap telah mengambil langkah berani. Ia tahu risiko yang dihadapi, tetapi juga melihat peluang besar di baliknya. Dengan dukungan pelatih, pengalaman yang matang di usia muda, dan performa awal yang menjanjikan, Delap punya semua modal untuk mengubah kutukan menjadi kejayaan.